Pada bulan Maret 2023 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 115,66. Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2023 setinggi 1,66 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2023 terhadap Maret 2022 atau YoY) tercatat setinggi 5,25 persen.
Tujuh kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 0,93 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) setinggi 0,89 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,55 persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 0,19 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,09 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 0,07 persen; dan kelompok V (kesehatan) setinggi 0,01 persen. Satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,08 persen. Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Dari 90 kota IHK, 65 kota tercatat mengalami inflasi dan 25 kota tercatat mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur) setinggi 1,30 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Denpasar (Bali) setinggi 0,03 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Bandung (Jawa Barat) sedalam 1,50 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Dumai (Riau) sedalam 0,02 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-29 dari 65 kota yang mengalami inflasi.
