Indeks Nilai
Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Oktober 2019 tercatat turun sedalam
-0,46 persen, dari 104,14 pada bulan
September 2019, menjadi 103,66. Dari sisi indeks yang diterima petani (It)
tercatat turun sedalam -0,28 persen sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib)
tercatat meningkat setinggi 0,18 persen.
Dilihat menurut
subsektornya, penurunan indeks NTP pada bulan Oktober 2019 tercatat pada dua
subsektor, yaitu pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sedalam -2,03 persen,
disusul subsektor peternakan -0,97 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan
mengalami kenaikan setinggi 0,95 persen, disusul subsektor perikanan dan
hortikultura, masing-masing sebesar 0,48 persen dan 0,25 persen.
Dalam
penghitungan indeks harga konsumen (inflasi) perdesaan, pada bulan Oktober
2019, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi setinggi 0,19 persen, searah
dengan kondisi secara nasional yang tercatat mengalami inflasi perdesaan
setinggi 0,05 persen.
Dari
33 provinsi amatan penghitungan indeks konsumsi rumah tangga petani (perdesaan)
bulan Oktober 2019, tercatat sebanyak 18 provinsi mengalami deflasi dan 15 provinsi yang tercatat
mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Provinsi Maluku (-0,78 persen)
dan terdangkal di Sumatera Utara (-0,01 persen). Sementara itu, inflasi
tertinggi tercatat di Sulawesi Utara (2,35 persen) dan terendah di Provinsi
Jawa Timur (0,04 persen).