Indeks NTP Provinsi Bali bulan Maret 2020 tercatat naik setinggi 0,48
persen, dari 96,63 pada bulan Februari 2020 menjadi 97,10. Dari sisi indeks
yang diterima petani (It) tercatat naik setinggi 0,16 persen, sebaliknya indeks
yang dibayar petani (Ib) tercatat turun sedalam -0,32 persen.
Dilihat dari subsektornya, tercatat tiga subsektor yang mengalami kenaikan
indeks NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat, subsektor tanaman pangan
dan subsektor perikanan dengan kenaikan masing-masing setinggi 1,64 persen,
1,09 persen dan 0,79 persen. Sementara untuk subsektor hortikultura dan
peternakan tercatat turun, masing-masing sedalam -1,06 persen dan -0,19 persen.
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan Maret 2020
tercatat 97,90 naik setinggi 0,20 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya
yang tercatat 97,70.
Dilihat dari subsektornya, kenaikan indeks NTUP tertinggi tercatat pada
subsektor tanaman perkebunan rakyat, yaitu 1,34 persen, disusul subsektor
tanaman pangan yang naik setinggi 0,55 persen dan subsektor perikanan naik
setinggi 0,47 persen. Sebaliknya indeks NTUP subsektor hortikultura dan
subsektor peternakan tercatat turun masing-masing sedalam -1,19 persen dan
-0,28 persen.
Pada bulan Maret 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami deflasi perdesaan
sedalam -0,43 persen. Sebaliknya inflasi perdesaan secara nasional tercatat
mengalami inflasi, setinggi 0,19 persen. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi
DI Yogyakarta (0,65 persen) dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,08
persen). Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Provinsi Bali, sedangkan
terdangkal tercatat di Provinsi Maluku dan Provinsi Sulteng masing-masing
sebesar -0,04 persen.