Pada bulan
Desember 2020 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,62 persen
yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar
2018=100) dari 103,58 pada November 2020 menjadi 104,22 pada Desember 2020.
Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) sama dengan
tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019 atau YoY)
yaitu setinggi 0,55 persen.
Dari sebelas kelompok
pengeluaran, enam kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu
kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga)
setinggi 2,96 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 1,73
persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 0,43 persen; kelompok VII
(informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,40 persen; kelompok V
(kesehatan) setinggi 0,12 persen; dan kelompok X (penyediaan makanan dan
minuman/restoran) setinggi 0,08 persen. Sementara itu, tiga kelompok
pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok II (pakaian dan alas
kaki) sedalam -0,73 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya)
sedalam -0,62 persen; dan kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya)
sedalam -0,37 persen. Dua kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami
perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok III (perumahan, air, listrik, dan
bahan bakar rumah tangga) dan kelompok IX (pendidikan).
Komoditas
yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada bulan Desember 2020
antara lain, canang sari, daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, tarif
angkutan udara, tomat, daging babi, bawang merah, jeruk, dan laptop/notebook.
Dari 90 kota IHK, tercatat 87
kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat
di Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara) setinggi 1,87 persen sedangkan inflasi
terendah tercatat di Kota Tanjung Selor (Kalimantan Utara) setinggi 0,05
persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Luwuk (Sulawesi
Tengah) sedalam -0,26 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota
Ambon (Maluku) sedalam -0,07 persen. Jika diurutkan dari
inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar menempati urutan ke-35 dari 87 kota yang
mengalami inflasi.